Sunday, 18 May 2008

Sebuah Iklan, Sebuah Kehangatan....

Apa yang akan kita nilai dari sebuah iklan di televisi?

Kadang kita menganggap nilai dari sebuah iklan itu tidak penting.
Eitsss... tunggu dulu!
Sahabatku pernah mengklaim bahwa iklan itu mencirikan ide dan kreativitas pembuatnya?
Tapi, apa kita perlu menghiraukan pendapatnya?
Aku bilang, tunggu dulu!
Sebuah iklan, menurutku yang masih ingusan ini, memang memiliki efek yang tak boleh diremehkan!
Coba saja kalau iklan pemilu atawa produk ecek-ecek nggak bagus, gimana ada yang mau milih atau minimal melirik?
Tengoklah, iklan di negeri ini. Hanya sedikit yang bisa dibilang berkesan dan membekas di hati. Ada sebuah polemik didunia advertisement, iklan lucu atau berkharisma?
Dilihat dari efek sejenak, mungkin banyak yang lebih memilih lucu.
Pada dasarnya, lucu itu relatif. Orang lucu di Inggris dan Indonesia saja implementasinya lain kok! Lihat saja pada cara pengarang menampilkan tawa pada novelnya.
Tapi, beda dengan iklan yang berkharisma. Dia bisa menampilkan tampilan yang khas dan menyampaikan makna. Bisa saja produk biasa saja, tapi karena publikasi yang bagus, produk meraup kantong pembeli.
Sebuah iklan, kalu bisa mbok memberi nilai hangat dan etika yang baik untuk masyarakat. Suatu gambaran dari otak-otak penuh inspirasi masyarakat. Seperti film atau acara lainnya.
Jadi, mari kita mulai dari bangsa ini untuk membuat iklan yang nggak hanya memamerkan produk saja, tapi nilai seni dunia periklanan!

Dibawah ini ada iklan yang lumayan mengetuk hatiku. Coba kita lihat.



Nah...

Waktu SMA ada juga hal menggelikan saat jam-jam mendebarkan.

Jadi, waktu itu kan aku dan teman-teman lagi demen-demennya mengerutkan dahi pas jam praktik Fisika.

Lha...
Pas kita lagi puyeng mikir buat menentukan massa dari benda, temenku tanya
"m berapa?"
Temanku yang lain menjawab, "150"
"Hah?"
"Apa?"
"m?"
"150!"
Tiba-tiba temenku, Mbak Toez nyeletuk "Bisa!"
Sejenak kami bingung, tapi langsung ngakak!
Inget ga iklan minuman ringan "M150 BISA!!!"

Ah...ada-ada saja. Tapi bener deh, kadang iklan masih bisa dijadikan bahan guyon. Dan pada beberapa event, ada kehangatan dari lelucon itu.

But, bagaimana cara menghadirkan iklan yang memiliki kehangatan melalui apa yang disampaikannya tanpa kita sebagai penonton yang menjadikannya bahan tertawaan?

No comments:

Post a Comment

May I have your words, Friend? =D